Artikel

Alat Penghemat Listrik?

Posted by ListrikID on

Apakah saya dapat melakukan penghematan listrik?
Pertanyaan ini adalah salah satu dari yang paling sering ditanyakan mengenai layanan monitoring Listrik Cerdas; baik melalui email, pesan Whatsapp, telepon, dsb.

Apakah dengan menggunakan layanan dari Listrik Cerdas, tagihan listrik saya akan berkurang (drastis) ?
Kalau ya, apakah nanti saya akan menerima “kit” yang dipasang di rumah dan bulan berikutnya akan langsung mengurangi tagihan listrik?

Jawaban singkat dari pertanyaan di atas adalah:
Ya, dengan menggunakan layanan dari Listrik Cerdas, pengguna dapat melakukan penghematan listrik namun penghematan yang didapatkan bukan dari “kit ajaib”.

Lantas darimana penghematan bisa diperoleh?

Yang banyak ditemui di mall, toko online, dsb adalah “kit ajaib” yang diklaim dapat menurunkan tagihan listrik dengan cara menurunkan daya reaktif / VAr (lebih detail, pembaca artikel dapat men-google sendiri cara kerja dari alat tersebut).

Sedangkan layanan Listrik Cerdas sangat berbeda cara kerjanya.

Layanan Listrik Cerdas memberikan kontrol penuh terhadap penggunaan listrik. Penggunaan listrik akan dimonitor secara real-time (daya, arus/beban, tegangan, energi, dll) dan data – data kelistrikan ini dapat diakses dengan mudah dan di mana saja oleh pengguna, baik melalui komputer atau melalui smartphone (Android dan iOS).

Dashboard Monitor Tegangan Listrik Cerdas
Dashboard Monitor Daya Listrik Cerdas

Dengan dimudahkannya pengguna untuk mengakses data – data kelistrikan, maka pengguna dapat melakukan penyesuaian terhadap penggunaan listrik itu sendiri.

Contoh kasus:
Ada pengguna yang sebelumnya mengeluh tagihan listrik yang cukup tinggi, padahal perangkat listrik di rumah tidak terlalu banyak. Setelah dimonitor dan dianalisa, didapatkan data bahwa dispenser yang digunakan, meng-konsumsi listrik yang cukup signifikan (> 300 watt), secara terus – menerus. Heater yang terdapat pada dispenser akan secara otomatis aktif dan kembali non-aktif saat temperatur/suhu air telah mencapai titik tertentu. On Off – On Off secara terus menerus sepanjang hari sangat memboroskan!

Setelah dilakukan penyesuaian, tagihan listrik mulai turun.
Pengguna terus melakukan monitoring, analisa dan penyesuaian hingga didapatlah penghematan yang di-inginkan.

Penghematan Tagihan Listrik

Kata kunci untuk mencapai penghematan listrik adalah MAP atau:

Monitor
Analisa (dan lakukan)
Penyesuaian

Kembali pada pertanyaan di awal, apakah tagihan listrik saya dapat dihemat dengan menggunakan layanan Listrik Cerdas?
Jawabannya adalah ya!

Terapkan MAP di atas dengan menggunakan layanan dari Listrik Cerdas secara konsisten dan penghematan tagihan listrik akan mengikuti di akhir bulan.

Artikel

Naiknya Tagihan Listrik Yang Menuntut Pelanggan PLN Untuk Lebih Bijak

Posted by ListrikID on
Naiknya Tagihan Listrik Yang Menuntut Pelanggan PLN Untuk Lebih Bijak

Beberapa hari yang lalu, kami sempat membaca salah satu artikel di blog Bpk. Benny Marbun, Kepala Divisi Niaga PLN.
Artikel yang sangat menarik ini membahas mengenai kenaikan TDL listrik dan secara khusus membahas mengapa tagihan listrik bisa “membengkak”. Ada 3 penyebab utama besarnya tagihan listrik:

  1. Alat ukur kWh meter sudah tidak akurat lagi,
  2. Petugas pembaca meter tidak membaca dengan benar,
  3. Memang pemakaian listriknya besar.

Untuk poin nomor 3, secara detail bpk. Benny membahas beberapa kemungkinan sumber / biang kerok pemakaian listrik yang besar. Pembahasan mendetail dilakukan melalui studi kasus pemakaian listrik di rumah seorang ibu, yang memiliki daya 1300VA.
Dikatakan sang ibu mengeluh, mengapa tagihan listriknya naik cukup signifikan, yang dari “hanya” Rp. 400.000,-/bulan menjadi Rp. 600.000,-/bulan, atau dengan kata lain naik 50%.
Investigasi dilakukan oleh team bpk. Benny dan hasilnya baik poin nomor 1 (kWh meter tidak akurat) dan poin nomor 2 (petugas salah mencatat) ternyata tidak terjadi.
Kemudian dilakukan investigasi untuk poin nomor 3, yaitu pemakaian listrik si ibu.

Secara singkat ditemukan fakta yang menarik mengenai pemakaian listrik si ibu, yaitu kesalahpahaman tentang daya listrik yang sesungguhnya dikonsumsi oleh perangkat elektronik yang dimiliki:

  1. Rice cooker
    Alih – alih hanya mengkonsumsi 5 watt (asumsi si ibu), ternyata listrik yang dikonsumsi adalah sebesar 77 watt!
  2. Dispenser

    dispenser-air_miyako-wd-190ph-dispenser-putih_1551668_2_66377
    dispenser

    Perangkat elektronik yang satu ini memang sudah sering menjadi biang kerok “bengkaknya” tagihan listrik. Mau tahu berapa daya yang dibutuhkan oleh dispenser si ibu? 350 watt!

  3. Kulkas showcase (karena rumah sang ibu difungsikan sebagai warung juga)
    Kulkas showcase yang hanya mendinginkan beberapa minuman dingin, ternyata membutuhkan 150 – 195 watt
  4. Lampu penerangan
    Sering kali kita lupa untuk mematikan listrik padahal hari sudah siang atau rumah cukup terang (tanpa lampu). Apabila 1 lampu mengkonsumsi daya listrik sebesar 18 watt, tinggal kalikan berapa banyak lampu yang lupa kita matikan.

Ibu ini hanya satu dari sekian banyak pelanggan PLN yang kurang “aware” tentang penggunaan listrik dan hanya mengandalkan asumsi (ditambah info yang kurang tepat, baik dari iklan atau orang lain).
Celakanya, tagihan listrik akan jalan terus selama si ibu akhirnya sadar akan penggunaan listrik yang kurang tepat.

Hal seperti ini tidak hanya berakibat fatal pada besarnya tagihan listrik yang harus dibayarkan, tetapi juga kurang baik bagi lingkungan hidup, kita menjadi kurang bertanggungjawab atas bumi yang kita tinggali.

Yuk kita jadi pelanggan PLN yang bijak dengan cara mengidentifikasi konsumsi listrik rumah/kantor/pabrik dan melakukan adjustment/penyesuaian, demi kebaikan bersama.