Artikel

Naiknya Tagihan Listrik Yang Menuntut Pelanggan PLN Untuk Lebih Bijak

Posted by ListrikID on
Naiknya Tagihan Listrik Yang Menuntut Pelanggan PLN Untuk Lebih Bijak

Beberapa hari yang lalu, kami sempat membaca salah satu artikel di blog Bpk. Benny Marbun, Kepala Divisi Niaga PLN.
Artikel yang sangat menarik ini membahas mengenai kenaikan TDL listrik dan secara khusus membahas mengapa tagihan listrik bisa “membengkak”. Ada 3 penyebab utama besarnya tagihan listrik:

  1. Alat ukur kWh meter sudah tidak akurat lagi,
  2. Petugas pembaca meter tidak membaca dengan benar,
  3. Memang pemakaian listriknya besar.

Untuk poin nomor 3, secara detail bpk. Benny membahas beberapa kemungkinan sumber / biang kerok pemakaian listrik yang besar. Pembahasan mendetail dilakukan melalui studi kasus pemakaian listrik di rumah seorang ibu, yang memiliki daya 1300VA.
Dikatakan sang ibu mengeluh, mengapa tagihan listriknya naik cukup signifikan, yang dari “hanya” Rp. 400.000,-/bulan menjadi Rp. 600.000,-/bulan, atau dengan kata lain naik 50%.
Investigasi dilakukan oleh team bpk. Benny dan hasilnya baik poin nomor 1 (kWh meter tidak akurat) dan poin nomor 2 (petugas salah mencatat) ternyata tidak terjadi.
Kemudian dilakukan investigasi untuk poin nomor 3, yaitu pemakaian listrik si ibu.

Secara singkat ditemukan fakta yang menarik mengenai pemakaian listrik si ibu, yaitu kesalahpahaman tentang daya listrik yang sesungguhnya dikonsumsi oleh perangkat elektronik yang dimiliki:

  1. Rice cooker
    Alih – alih hanya mengkonsumsi 5 watt (asumsi si ibu), ternyata listrik yang dikonsumsi adalah sebesar 77 watt!
  2. Dispenser
    dispenser-air_miyako-wd-190ph-dispenser-putih_1551668_2_66377
    dispenser

    Perangkat elektronik yang satu ini memang sudah sering menjadi biang kerok “bengkaknya” tagihan listrik. Mau tahu berapa daya yang dibutuhkan oleh dispenser si ibu? 350 watt!

  3. Kulkas showcase (karena rumah sang ibu difungsikan sebagai warung juga)
    Kulkas showcase yang hanya mendinginkan beberapa minuman dingin, ternyata membutuhkan 150 – 195 watt
  4. Lampu penerangan
    Sering kali kita lupa untuk mematikan listrik padahal hari sudah siang atau rumah cukup terang (tanpa lampu). Apabila 1 lampu mengkonsumsi daya listrik sebesar 18 watt, tinggal kalikan berapa banyak lampu yang lupa kita matikan.

Ibu ini hanya satu dari sekian banyak pelanggan PLN yang kurang “aware” tentang penggunaan listrik dan hanya mengandalkan asumsi (ditambah info yang kurang tepat, baik dari iklan atau orang lain).
Celakanya, tagihan listrik akan jalan terus selama si ibu akhirnya sadar akan penggunaan listrik yang kurang tepat.

Hal seperti ini tidak hanya berakibat fatal pada besarnya tagihan listrik yang harus dibayarkan, tetapi juga kurang baik bagi lingkungan hidup, kita menjadi kurang bertanggungjawab atas bumi yang kita tinggali.

Yuk kita jadi pelanggan PLN yang bijak dengan cara mengidentifikasi konsumsi listrik rumah/kantor/pabrik dan melakukan adjustment/penyesuaian, demi kebaikan bersama.