Artikel

Kebakaran di Bandara Nabire Papua Menelan Kerugian Hingga 3 Miliar

Posted by ListrikID on

Hanya berselang beberapa hari setelah insiden kebakaran di terminal keberangkatan domestik bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, yang mengakibatkan kerugian materiil hingga 4 miliar rupiah; insiden kebakaran kembali menimpa bandara di Indonesia. Kali ini bandara yang mengalami kebakaran adalah bandar udara Nabire, Papua.

Kebakaran Bandara Nabire Papua
Kebakaran Bandara Nabire Papua

Dikutip dari berita detik.com:

“Jadi dari arus pendek tersebut menyebabkan pendingin ruangan di salah satu bangunan meledak dan akhirnya api meluas,” ujar Kapolres Nabire AKBP Sonny Nugroho Tampubolon, yang dikutip dari Antara, Selasa (23/4/2019).

Kerugian materiil diperkirakan mencapai 3 miliar rupiah.

Sekali lagi insiden kebakaran ini menegaskan bahwa kelalaian pada pemantauan arus yang mengalir pada suatu titik (instalasi) listrik dapat berakibat fatal.

Sayang sekali, insiden kebakaran yang memakan kerugian materiil yang tidak sedikit ini sesungguhnya dapat dicegah.

Artikel

Korsleting Menjadi Penyebab Insiden Kebakaran Di Area Terminal Keberangkatan Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai

Posted by ListrikID on
Kebakaran Di Terminal Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kebakaran yang terjadi di area terminal keberangkatan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai pada hari Jumat 19 April 2019 kemarin, telah dipastikan terjadi karena korsleting / hubungan arus pendek.

Dari berita yang dimuat oleh Tribun-bali.com:

“Dari hasil olah TKP Puslabfor bersama Polresta Denpasar analisa pertama lokasi api pertama kebakaran berada di dalam ruang panel MR 102. Tepatnya pada panel PPG 1.2,” jelas Kombes Ruddi.

Sementara itu Ka Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar Kombes Pol Nyoman Sukena menyampaikan hasil analisa tim kami maka dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya api pertama dalam kebakaran Ini adalah adanya hubungan singkat listrik atau yang kita sering sebut dengan short circuit.

“Dapat kita pastikan semuanya ini adalah masalah listrik yaitu adanya hubungan singkat listrik atau yang sering disebut korsleting,” tutur Kombes Sukena.

Kejadian terbakarnya area terminal keberangkatan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai ini mengakibatkan kerugian materiil setidaknya 4 milyar rupiah. Jumlah yang tentunya tidak sedikit.
Insiden ini sangat mungkin terjadi di tempat lain karena kurangnya perhatian terhadap penggunaan listrik.

Ini kembali menegaskan bahwa hal yang sangat sederhana seperti pemantauan arus yang mengalir pada suatu titik (instalasi) listrik dapat berakibat fatal.

Sebelum peristiwa serupa terjadi pada rumah/kantor/gudang kita, mari kita pantau penggunaan listrik kita dengan lebih bijak dan cerdas!

Sumber:
Tribun Bali