Artikel

Tagihan Listrik Meledak!

Posted by ListrikID on
Tagihan Listrik Meledak!

Seminggu terakhir ini terasa sekali kehebohan soal tagihan listrik yang meledak.
Kami kutip dari halaman detik.com

“Lonjakan tagihan listrik ini kita punya data di bulan Mei total kenaikan ada 4,3 juta kalau terhadap jumlah pelanggan pascabayar 34,5 juta maka sekitar 1/7,” kata Yuddy dalam sebuah diskusi webinar bertajuk tagihan listrik naik selama pandemi, di Jakarta Senin (8/6/2020).
Kemudian, ada pelanggan yang kenaikan di atas 200%. Jumlahnya, kata dia, 6% dari 4,3 juta pelanggan yang tagihan listriknya naik di atas 20%.

“Yang naik di atas 200% dari data kami hanya sekitar 6% dari yang naik di atas 20%. Dari 4,3 juta hanya 6%,” ujar Yuddy.

Yuddy menuturkan, terbanyak ialah pelanggan yang mengalami lonjakan antara 20 sampai 50%.
Terbanyak antara 20-50% yaitu sebanyak 2,4 juta, di bawah 50%,” tutur Yuddy

Lalu apa penyebab kenaikan tagihan ini? Masih dari halaman yang sama, menurut Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono, ada 3 penyebab utama:

  1. Karena adanya kebijakan work from home (WFH)
  2. Karena bulan Mei Ramadhan. Saat Ramadhan, kata dia, konsumsi listrik lebih panjang karena sebagian pelanggan bangun lebih awal untuk memulai aktivitas.
  3. Saat WFH pencatatan listrik dihitung berdasarkan rata-rata 3 bulan sebelumnya atau sebelum WFH

Secara sederhananya, kenaikan ini merupakan konsekuensi logis dari pencatatan “ala rata – rata”. Maksudnya?
Normalnya tagihan listrik dihitung berdasarkan jumlah kWh yang digunakan oleh pelanggan, yaitu selisih dari kWh akhir dan kWh awal yang dicatat oleh petugas PLN.

Pencatatan meteran listrik
Pencatatan meteran listrik

Nah dalam situasi yang tidak normal seperti sekarang, petugas PLN ini tidak melakukan pencatatan sebagaimana mestinya.
Pertanyaan berikutnya adalah, kalau petugas tidak melakukan pencatatan sebagaimana mestinya, lantas apa dasar penghitungan penggunaan listrik pelanggan?
PLN sebenarnya sudah memberikan fasilitas pelaporan penggunaan listrik secara mandiri, yaitu pelanggan mem-foto meteran listrik dan mengirimkan via Whatsapp.

Berikut cara mengirimkan foto meteran listrik PLN via WA:

• Hubungi PLN melalui WA di nomor 08122 123 123
• Ketik “Halo”
• Ketik 2 untuk melakukan baca meter mandiri
• Baca informasi yang muncul
• Masukan ID pelanggan
• Jika ID pelanggan dan hari baca sudah sesuai, silakan ketik angka stand kWh meter
• Ambil dan kirimkan foto kWh meter (angka stand harus terlihat jelas)
• Selesai. PLN akan melakukan verifikasi data yang telah dikirimkan pelanggan.

Kompas.com

Bagi pelanggan yang tidak melakukan pelaporan via Whatsapp, maka PLN mengambil keputusan untuk melakukan penghitungan berdasarkan rata – rata sebelum pandemi Covid-19.

Sangat logis apabila selama masa pandemi Covid-19 atau masa WFH, terjadi kenaikan konsumsi listrik. Saya ambil contoh sederhana, pendingin ruangan / AC.

Apabila pada masa – masa normal, rumah boleh dikatakan “kosong” pada rentang waktu pukul 09:00 – 18:00, maka tidak demikian pada masa WFH.

Orang tua dan anak berada “non-stop” di rumah. Selama di rumah, tentunya akan menyalakan AC. Setidaknya ada 2 AC yang akan beroperasi, AC kamar anak dan AC kamar orang tua / ruang kerja. Apabila 1 AC mengkonsumsi listrik sebesar 800 watt dan beroperasi dari pukul 09:00 hingga pukul 18:00 (kemudian menyala kembali pukul 21:00), maka dapat dihitung berapa jumlah konsumsi listrik.
Belom lagi, kita hitung perangkat yang menggunakan listrik, seperti penanak nasi / rice cooker, pompa air, dst.

tagihan listrik meledak
Tagihan listrik meledak

Jadi sangat logis apabila terjadi kenaikan tagihan listrik atau bahkan tagihan listriknya meledak, karena memang ada beban penggunaan listrik tambahan.

Nah yang menjadi pertanyaan, berapa beban penggunaan listrik saya secara riil? Hari ini? Minggu ini? Atau bahkan bulan ini?
Pertanyaan ini tidak akan bisa dijawab kalau menggunakan perhitungan “rata – rata”.

Lalu?

Tidak ada jalan lain, selain pelanggan yang melakukan “pencatatan” atau memonitor sendiri penggunaan listriknya.

Artikel

Sudah Siapkah Kita Melindungi (Listrik) Rumah Selama Libur Panjang?

Posted by ListrikID on

Alhamdulillah, sebentar lagi kita akan menyambut perayaan Idul Fitri dan libur panjang.
Puncak arus mudik tahun ini diprediksi adalah tanggal 31 Mei 2019, yang artinya hanya tinggal beberapa hari lagi.
Pertanyaan besar sebelum kita menyambut libur panjang tahun ini adalah sudah siapkah kita melindungi properti kita dari pencurian listrik selama libur panjang?

Properti seperti rumah, kantor, gudang, dsb akan ditinggal dalam waktu yang cukup lama. Dan selama dalam keadaan tidak berpenghuni ini, adalah sangat mudah bagi pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kejahatan, seperti pencurian listrik.

Perhatikan foto berikut yang kami ambil dari situs kompasiana.

Pencurian listrik
Pencurian listrik

Secara teknis adalah sangat mudah dan memungkinkan untuk membuat “percabangan” atau penyambungan kabel secara ilegal, dengan maksud untuk mencuri listrik. Mudah dan memungkinkan karena tidak ada yang memantau karena properti dalam keadaan kosong/tidak berpenghuni.

Pada link di atas, dijelaskan teknik – teknik yang dapat digunakan untuk mendeteksi sekaligus mencegah kemungkinan terjadinya pencurian listrik. Namun bagaimana untuk properti yang dalam keadaan kosong?

Adakah cara yang praktis dan nyaman untuk mencegah peristiwa pencurian listrik? Pengguna dapat menerima notifikasi langsung ke smartphone saat itu juga, apabila terdeteksi anomali pada penggunaan listrik.

Dengan menggunakan solusi Listrik Cerdas, pengguna dapat meninggalkan properti dengan tenang karena yakin properti telah diproteksi penuh, sehingga kejadian yang tidak diinginkan seperti pencurian listrik tidak perlu terjadi.

Artikel

Kampanye Keselamatan Kelistrikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Melalui Safety, Green dan Smart Electricity

Posted by ListrikID on

Artikel mengenai kampanye keselamatan kelistrikan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat, yang dimuat pada harian kompas hari ini sangat menarik. Beberapa data diungkap pada artikel ini:

Sebanyak 70 persen kebakaran di kota-kota di Indonesia disebabkan oleh listrik.

Data Dinas Pemadam Kebakaran di salah satu kota besar di Indonesia, pada 2016 terjadi 1.047 kebakaran. Dari jumlah itu, 754 di antaranya disebabkan karena listrik.

“Tahun 2017 terjadi 1.185 kejadian, sebanyak 851 disebabkan karena listrik,” ujar Collin May, Director East & Southeast Asia International Copper Association (ICA) di Institut Teknologi Bandung ( ITB), Jalan Ganesha, Selasa (30/4/2019).

Kampanye Keselamatan Kelistrikan Pemprov Jawa Barat
Kampanye Keselamatan Kelistrikan Pemprov Jawa Barat

Penyebab kebakaran, sambung Collin, antara lain disebabkan perawatan tidak sesuai standar, terdapat bagian listrik yang terbuka, dan isolasi kabel yang buruk.

Kemudian, overload pada sistem instalasi listrik, kerusakan pada sistem instalasi listrik, penggunaan peralatan instalasi listrik yang standar, serta kondisi listrik yang buruk.

Kondisi tersebut, sambung Collin, tidak hanya terjadi di Indonesia. Itu memperlihatkan pengguna tidak peduli dengan kabel listrik di rumahnya.

“Orang-orang mengira bahwa kabel listrik di rumah mereka sudah aman dan sistem pelistrikannya sudah diatur dan dicek,” tuturnya.

Data – data yang diungkap di atas sebenarnya sudah merupakan rahasia umum. Orang tentunya akan langsung bisa menebak penyebab kebakaran adalah korsleting listrik, yang kemungkinan besar diakibatkan oleh penggunaan / beban listrik berlebih, spesifikasi alat – alat kelistrikan yang tidak sesuai, dst.
Namun kembali, hal yang sudah menjadi “rahasia umum” ini, seperti disepelekan dan mengakibatkan terulangnya terus insiden kebakaran, yang mengakibatkan kerugian materiil maupun immateriil yang tidak sedikit, yang harusnya bisa dicegah.

Kami sangat mengapresiasi kampanye keselamatan kelistrikan oleh pemprov Jawa Barat, semoga dengan diadakannya kampanye ini makin membuka wawasan masyarakat umum tentang pentingnya pengetahuan mengenai penggunaan listrik, baik itu untuk rumah, kantor, gudang, pabrik, dst.

Karena kami percaya bahwa predikat kota yang maju hanya dapat diraih apabila warga / masyarakatnya juga memiliki wawasan yang maju dan kami percaya Jawa Barat sungguh dapat menjadi percontohan kota modern yang sesungguhnya.

Artikel

Kebakaran di Bandara Nabire Papua Menelan Kerugian Hingga 3 Miliar

Posted by ListrikID on

Hanya berselang beberapa hari setelah insiden kebakaran di terminal keberangkatan domestik bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, yang mengakibatkan kerugian materiil hingga 4 miliar rupiah; insiden kebakaran kembali menimpa bandara di Indonesia. Kali ini bandara yang mengalami kebakaran adalah bandar udara Nabire, Papua.

Kebakaran Bandara Nabire Papua
Kebakaran Bandara Nabire Papua

Dikutip dari berita detik.com:

“Jadi dari arus pendek tersebut menyebabkan pendingin ruangan di salah satu bangunan meledak dan akhirnya api meluas,” ujar Kapolres Nabire AKBP Sonny Nugroho Tampubolon, yang dikutip dari Antara, Selasa (23/4/2019).

Kerugian materiil diperkirakan mencapai 3 miliar rupiah.

Sekali lagi insiden kebakaran ini menegaskan bahwa kelalaian pada pemantauan arus yang mengalir pada suatu titik (instalasi) listrik dapat berakibat fatal.

Sayang sekali, insiden kebakaran yang memakan kerugian materiil yang tidak sedikit ini sesungguhnya dapat dicegah.

Artikel

Korsleting Menjadi Penyebab Insiden Kebakaran Di Area Terminal Keberangkatan Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai

Posted by ListrikID on
Kebakaran Di Terminal Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kebakaran yang terjadi di area terminal keberangkatan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai pada hari Jumat 19 April 2019 kemarin, telah dipastikan terjadi karena korsleting / hubungan arus pendek.

Dari berita yang dimuat oleh Tribun-bali.com:

“Dari hasil olah TKP Puslabfor bersama Polresta Denpasar analisa pertama lokasi api pertama kebakaran berada di dalam ruang panel MR 102. Tepatnya pada panel PPG 1.2,” jelas Kombes Ruddi.

Sementara itu Ka Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar Kombes Pol Nyoman Sukena menyampaikan hasil analisa tim kami maka dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya api pertama dalam kebakaran Ini adalah adanya hubungan singkat listrik atau yang kita sering sebut dengan short circuit.

“Dapat kita pastikan semuanya ini adalah masalah listrik yaitu adanya hubungan singkat listrik atau yang sering disebut korsleting,” tutur Kombes Sukena.

Kejadian terbakarnya area terminal keberangkatan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai ini mengakibatkan kerugian materiil setidaknya 4 milyar rupiah. Jumlah yang tentunya tidak sedikit.
Insiden ini sangat mungkin terjadi di tempat lain karena kurangnya perhatian terhadap penggunaan listrik.

Ini kembali menegaskan bahwa hal yang sangat sederhana seperti pemantauan arus yang mengalir pada suatu titik (instalasi) listrik dapat berakibat fatal.

Sebelum peristiwa serupa terjadi pada rumah/kantor/gudang kita, mari kita pantau penggunaan listrik kita dengan lebih bijak dan cerdas!

Sumber:
Tribun Bali

Artikel

Seberapa Aman Perangkat Monitor Listrik Cerdas?

Posted by ListrikID on

Masih seputar pertanyaan yang sering muncul dari (calon) pengguna layanan Listrik Cerdas adalah: seberapa aman alat/perangkat monitor listrik cerdas yang dipinjamkan kepada pengguna?

Kami sadar bahwa pertanyaan ini sangat layak untuk ditanyakan sebelum menggunakan layanan yang kami sediakan. Karena alih – alih mendapatkan keamanan untuk memonitor listrik rumah / kantor / gudang, bisa jadi alat yang digunakan untuk memonitor listrik tidak aman dan malah terbakar!

Untuk menjawab pertanyaan ini, kami telah melakukan serangkaian test keamanan secara komprehensif, dan salah satunya adalah test suhu / temperatur dari alat monitor listrik yang bekerja non-stop 24 jam terus menerus.
Alat untuk memonitor listrik, kami test bukan hanya dalam hitungan minggu/bulan, namun hingga lebih dari 1 tahun. Dan dalam kurun waktu tersebut, alat kami test secara rutin, berikut hasil pengetestan dengan menggunakan kamera thermal

Terdeteksi memiliki suhu/temperatur sebesar 29.1°C

Pada kesempatan lain, kami mendapati hasil yang kurang lebih serupa dan sesuai dengan harapan kami, yaitu suhu tidak boleh melebihi ambang batas 37°C

Suhu masih dalam ambang batas normal

Artikel

Alat Penghemat Listrik?

Posted by ListrikID on

Apakah saya dapat melakukan penghematan listrik?
Pertanyaan ini adalah salah satu dari yang paling sering ditanyakan mengenai layanan monitoring Listrik Cerdas; baik melalui email, pesan Whatsapp, telepon, dsb.

Apakah dengan menggunakan layanan dari Listrik Cerdas, tagihan listrik saya akan berkurang (drastis) ?
Kalau ya, apakah nanti saya akan menerima “kit” yang dipasang di rumah dan bulan berikutnya akan langsung mengurangi tagihan listrik?

Jawaban singkat dari pertanyaan di atas adalah:
Ya, dengan menggunakan layanan dari Listrik Cerdas, pengguna dapat melakukan penghematan listrik namun penghematan yang didapatkan bukan dari “kit ajaib”.

Lantas darimana penghematan bisa diperoleh?

Yang banyak ditemui di mall, toko online, dsb adalah “kit ajaib” yang diklaim dapat menurunkan tagihan listrik dengan cara menurunkan daya reaktif / VAr (lebih detail, pembaca artikel dapat men-google sendiri cara kerja dari alat tersebut).

Sedangkan layanan Listrik Cerdas sangat berbeda cara kerjanya.

Layanan Listrik Cerdas memberikan kontrol penuh terhadap penggunaan listrik. Penggunaan listrik akan dimonitor secara real-time (daya, arus/beban, tegangan, energi, dll) dan data – data kelistrikan ini dapat diakses dengan mudah dan di mana saja oleh pengguna, baik melalui komputer atau melalui smartphone (Android dan iOS).

Dashboard Monitor Tegangan Listrik Cerdas
Dashboard Monitor Daya Listrik Cerdas

Dengan dimudahkannya pengguna untuk mengakses data – data kelistrikan, maka pengguna dapat melakukan penyesuaian terhadap penggunaan listrik itu sendiri.

Contoh kasus:
Ada pengguna yang sebelumnya mengeluh tagihan listrik yang cukup tinggi, padahal perangkat listrik di rumah tidak terlalu banyak. Setelah dimonitor dan dianalisa, didapatkan data bahwa dispenser yang digunakan, meng-konsumsi listrik yang cukup signifikan (> 300 watt), secara terus – menerus. Heater yang terdapat pada dispenser akan secara otomatis aktif dan kembali non-aktif saat temperatur/suhu air telah mencapai titik tertentu. On Off – On Off secara terus menerus sepanjang hari sangat memboroskan!

Setelah dilakukan penyesuaian, tagihan listrik mulai turun.
Pengguna terus melakukan monitoring, analisa dan penyesuaian hingga didapatlah penghematan yang di-inginkan.

Penghematan Tagihan Listrik

Kata kunci untuk mencapai penghematan listrik adalah MAP atau:

Monitor
Analisa (dan lakukan)
Penyesuaian

Kembali pada pertanyaan di awal, apakah tagihan listrik saya dapat dihemat dengan menggunakan layanan Listrik Cerdas?
Jawabannya adalah ya!

Terapkan MAP di atas dengan menggunakan layanan dari Listrik Cerdas secara konsisten dan penghematan tagihan listrik akan mengikuti di akhir bulan.

Artikel

Peristiwa Terbakarnya Kantor Gubernur Papua Dan Bagaimana Kita Bisa Mencegahnya

Posted by ListrikID on
Peristiwa Terbakarnya Kantor Gubernur Papua Dan Bagaimana Kita Bisa Mencegahnya

Berita yang dimuat oleh Detik.com mengenai musibah kebakaran / terbakarnya aula kantor gubernur Papua, yang mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit dan berdampak pada turunnya pelayanan masyarakat akibat diliburkannya pegawai di kantor gubernur, menarik untuk dibahas.

Seperti dilansir oleh Detik.com, polisi menyebut kebakaran diduga diakibatkan oleh korsleting kompresor mesin pendingin udara / AC.

“Dari olah TKP awal yang dilakukan, sumber api diduga dari korsleting kompresor AC. Dalam kejadian kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa namun kerugian materiil berupa bangunan dan isi gedung atau aula Sasana Krida. Habis terbakar berupa kursi dan sound system yang melekat pada dinding gedung,” ujar Kabid Humas Polda Papua AM Kamal dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/11/2018).


Kebakaran terjadi pada Minggu (11/11) pukul 12.10 WIT. Saksi bernama Marcelino Wanda (32) melihat ada kepulan asap tebal yang keluar dari belakang gedung Sasana Krida Kantor Gubernur Provinsi Papua.

Mengapa korsleting pada AC bisa berakibat begitu fatal? Apa penyebab korsleting pada (kompresor) AC?
Kompresor AC sering kali luput dari perawatan yang baik dan benar. “Ritual” perawatan AC hanya berkisar pada pembersihan AC (unit indoor maupun outdoor) dan penambahan freon (apabila dirasa AC sudah tidak/kurang dingin).
Insiden tidak/kurang lancarnya sirkulasi freon pada AC sering kali mengakibatkan penurunan performa/kinerja kompresor AC dan apabila kejadian ini dibiarkan secara terus menerus dapat mengakibatkan dengan apa yang sering disebut sebagai “kompresor ampere tinggi”.
Ampere atau beban dari kompresor bisa melebihi dari yang tertera pada unit AC, contoh: AC 3/4 PK normalnya memiliki beban 2A tetapi dapat melonjak hingga 3A.

Apabila sistem proteksi pada rumah/kantor masih berjalan dengan baik, normalnya MCB akan “jeglek”/turun.
Nah mungkin di sinilah titik rawannya, sering kali instalasi listrik pada rumah/kantor kurang memperhitungkan (trend) penggunaan listrik ke depan.
Rumah/kantor yang telah dibangun, mungkin dibangun atas asumsi bahwa penggunaan listrik titik tertentu hanya akan mengkonsumsi/memiliki beban sekian ampere. Contoh: lantai 3 ruangan dari rumah/kantor hanya dipersiapkan untuk 5A, oleh karenanya hanya “dipersenjatai” oleh MCB 5A.
Lalu bagaimana dengan kabel listrik yang akan dialiri oleh beban tersebut? Apa yang akan terjadi apabila kabel tersebut dialiri beban 2x lipat dari kondisi normal? Atau bahkan 3x lipat?
Bagaimana kalau kabel tersebut ternyata sudah berusia tertentu? 10 tahun? 20 tahun?

Kabel yang dialiri oleh beban berlebih secara terus – menerus sebenarnya mudah dideteksi, salah satunya yaitu dengan panas yang dihasilkan. Kabel akan terasa hangat saat disentuh.
Namun pertanyaan berikutnya muncul, apakah semudah itu? Cukup diraba?
Bukankah normalnya instalasi kabel adalah ditanam di dalam tembok?

Beban berlebih yang mengalir di kabel yang di luar spesifikasinya ini sangat berbahaya; apabila dibiarkan terus menerus, kabel akan memanas dan akhirnya bisa terbakar!

Layanan monitor penggunaan listrik dari Listrik Cerdas hadir untuk melindungi rumah/kantor dan yang lebih utama keluarga anda dari bahaya laten seperti cerita di atas. Pengawasan penggunaan listrik (baik tegangan, beban hingga energi listrik yang di-konsumsi) di kantor/pabrik/rumah anda dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, 24jam non-stop!
Apabila terjadi kondisi di luar batas normal (seperti kejadian di atas, beban AC melonjak karena kompresor yang tidak berfungsi dengan baik), anda akan langsung mendapatkan notifikasi ke handphone anda detik itu juga, sehingga musibah kebakaran pada artikel di atas dapat dicegah dan tidak perlu terjadi.

Info lebih detail mengenai layanan monitoring listrik dari Listrik Cerdas dapat diakses pada link berikut.

Sumber berita dan foto di ambil dari artikel berikut:
https://news.detik.com/berita/d-4297971/kebakaran-kantor-gubernur-papua-diduga-karena-korsleting-ac

Artikel

Kejadian Meledaknya Tagihan Listrik Dan Solusinya

Posted by ListrikID on
Kejadian Meledaknya Tagihan Listrik Dan Solusinya

Seorang selebriti tanah air bernama Fenita Arie, curhat perihal melonjaknya tagihan listriknya, yang semula “hanya” di kisaran Rp. 3.000.000,- / bulan menjadi Rp. 18.000.000,- / bulan atau secara persentase, melonjak 500%.
Dikatakan pada artikel yang dipublikasikan oleh detik.com, bahwa Ibu Fenita Arie baru saja mendapatkan penggantian mesin digital (kWh meter) yang baru dan dicurigai bahwa penggantian kWh meter ini yang menjadi penyebab utama tagihan bisa melonjak sedemikian rupa.

“Saya bingung deh pengen tanya langsung ke @pln_id khususnya area Lenteng Agung, di rumah saya baru satu bulan ini ada pergantian mesin baru digital tapi sekarang pas ada tagihan shock banget karena lihat tagihan sebesar Rp 18 juta…di mana itu berkali-kali lipat banget lho dari biasanya….mohon klarifikasinya,” tulis Fenita Arie.

Terkait laporan pelanggan seperti Ibu Fenita Arie (pada tanggal 5 Juni 2018), dilaporkan oleh PLN sudah dilakukan pengecheckan pada tanggal 7 Juni 2018. Dan masih akan ditindaklanjuti secara lebih mendalam.

Tentu kejadian melonjaknya tagihan listrik seperti ini bukan yang pertama kali terjadi dan sudah pasti mengagetkan sekaligus membuat repot pelanggan. Kalau pelanggan menunggu investigasi mendetail yang dilakukan PLN dan tidak melakukan pembayaran atau lewat masa tengat, maka pelanggan berpotensi untuk diputus aliran listrik.
Tentunya ini sangat dilematis, di satu sisi pelanggan ingin kepastian terlebih dahulu mengenai jumlah riil penggunaan listrik (yang ujungnya adalah tagihan listrik itu sendiri), tetapi kalau melewati masa tengat dan diputus aliran listrik, maka akan sangat merepotkan sekali (terlebih bila pelanggan PLN memiliki anak kecil / bayi).

Lantas bagaimana kita bisa menghindari peristiwa seperti ini?
Mungkin jawabannya hanya ada 1, yaitu kontrol penuh terhadap penggunaan listrik rumah / kantor / gudang.
Pelanggan harus memonitor secara real-time penggunaan listrik dan apabila terdeteksi penggunaan yang tidak wajar, segera lakukan tindakan yang diperlukan; bahkan akan sangat baik apabila langsung memanggil tim YanTek / teknis dari PLN, yang siap siaga 24jam untuk membantu pelanggan.

 

 

Sumber foto:
Instagram Bayu Aji Gunawan
ekonomi.metrotvnews.com

Artikel

Naiknya Tagihan Listrik Yang Menuntut Pelanggan PLN Untuk Lebih Bijak

Posted by ListrikID on
Naiknya Tagihan Listrik Yang Menuntut Pelanggan PLN Untuk Lebih Bijak

Beberapa hari yang lalu, kami sempat membaca salah satu artikel di blog Bpk. Benny Marbun, Kepala Divisi Niaga PLN.
Artikel yang sangat menarik ini membahas mengenai kenaikan TDL listrik dan secara khusus membahas mengapa tagihan listrik bisa “membengkak”. Ada 3 penyebab utama besarnya tagihan listrik:

  1. Alat ukur kWh meter sudah tidak akurat lagi,
  2. Petugas pembaca meter tidak membaca dengan benar,
  3. Memang pemakaian listriknya besar.

Untuk poin nomor 3, secara detail bpk. Benny membahas beberapa kemungkinan sumber / biang kerok pemakaian listrik yang besar. Pembahasan mendetail dilakukan melalui studi kasus pemakaian listrik di rumah seorang ibu, yang memiliki daya 1300VA.
Dikatakan sang ibu mengeluh, mengapa tagihan listriknya naik cukup signifikan, yang dari “hanya” Rp. 400.000,-/bulan menjadi Rp. 600.000,-/bulan, atau dengan kata lain naik 50%.
Investigasi dilakukan oleh team bpk. Benny dan hasilnya baik poin nomor 1 (kWh meter tidak akurat) dan poin nomor 2 (petugas salah mencatat) ternyata tidak terjadi.
Kemudian dilakukan investigasi untuk poin nomor 3, yaitu pemakaian listrik si ibu.

Secara singkat ditemukan fakta yang menarik mengenai pemakaian listrik si ibu, yaitu kesalahpahaman tentang daya listrik yang sesungguhnya dikonsumsi oleh perangkat elektronik yang dimiliki:

  1. Rice cooker
    Alih – alih hanya mengkonsumsi 5 watt (asumsi si ibu), ternyata listrik yang dikonsumsi adalah sebesar 77 watt!
  2. Dispenser

    dispenser-air_miyako-wd-190ph-dispenser-putih_1551668_2_66377
    dispenser

    Perangkat elektronik yang satu ini memang sudah sering menjadi biang kerok “bengkaknya” tagihan listrik. Mau tahu berapa daya yang dibutuhkan oleh dispenser si ibu? 350 watt!

  3. Kulkas showcase (karena rumah sang ibu difungsikan sebagai warung juga)
    Kulkas showcase yang hanya mendinginkan beberapa minuman dingin, ternyata membutuhkan 150 – 195 watt
  4. Lampu penerangan
    Sering kali kita lupa untuk mematikan listrik padahal hari sudah siang atau rumah cukup terang (tanpa lampu). Apabila 1 lampu mengkonsumsi daya listrik sebesar 18 watt, tinggal kalikan berapa banyak lampu yang lupa kita matikan.

Ibu ini hanya satu dari sekian banyak pelanggan PLN yang kurang “aware” tentang penggunaan listrik dan hanya mengandalkan asumsi (ditambah info yang kurang tepat, baik dari iklan atau orang lain).
Celakanya, tagihan listrik akan jalan terus selama si ibu akhirnya sadar akan penggunaan listrik yang kurang tepat.

Hal seperti ini tidak hanya berakibat fatal pada besarnya tagihan listrik yang harus dibayarkan, tetapi juga kurang baik bagi lingkungan hidup, kita menjadi kurang bertanggungjawab atas bumi yang kita tinggali.

Yuk kita jadi pelanggan PLN yang bijak dengan cara mengidentifikasi konsumsi listrik rumah/kantor/pabrik dan melakukan adjustment/penyesuaian, demi kebaikan bersama.